Pages

Lokasi Perusahaan dan Kombinasi Bisnis

BAB II
Pembahasan


2.1. Lokasi/Letak Perusahaan

2.1.1. Pengertian

Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan.

Tempat perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan, dan sebagainya.


2.1.2. Peranan / Pentingnya Lokasi Perusahaan

Letak perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.

Kedua hal di atas perlu mendapat perhatian bagi perusahaan, sebab salah memilih suatu lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan. Seperti misalnya harus mengadakan penempatan kembali letak perusahaan (Re-Location) dan kesulitan apabila akan mengadakan ekspansi (Perluasan perusahaan).

Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing; disamping waktu harus berpacu, juga efisiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemilihan letak perusahaan ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai fakta yang kongkrit dan lengkap.

Perbedaan letak perusahaan dan tempat kedudukan perusahaan terletak pada fungsinya. Tempat kedudukan perusahaan berfungsi sebagai tempat administrasi perusahaan tersebut dan cenderung ke kota-kota besar, sedangkan letak perusahaan berfungsi sebagai tempat mengolah produk (keadaan fisik perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional).


2.1.3. Jenis-jenis Lokasi Perusahaan

Ada 4 (empat) jenis letak perusahaan :

1.        Letak perusahaan yang terkait pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam sehingga tidak bisa dipilih-pilih oleh manusia karena sudah dipilihkan oleh alam. Misalkan, usaha pertanian, pertambangan.

2.        Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi itu. Misalkan kerajinan batik di daerah Surakarta dan Yogyakarta. Hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para wanita dalam kraton.

3.        Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi yang telah ditentukan. Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan dimana perusahaan menjalankan aktivitasnya. Hal ini agar masyarakat disekitar lokasi itu tidak merasa tergangggu karena adanya perusahaan itu.

4.        Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi.
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Biasanya faktor inilah yang banyak mempengaruhi pemikiran untuk memilih tempat kediaman.  Di sini ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan letak perusahaan:

a.       Dekat dengan bahan baku
Contoh : pabrik gula, pabrik semen
b.      Dekat dengan pasar
Contoh : pabrik roti (Bakery), rumah makan dan juga perusahaan jasa seperti Bank/Asuransi.
c.       Dekat dengan pemasok tenaga kerja
Contoh : pabrik rokok, pabrik kembang gula.
d.      Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi
Contoh : pabrik peleburan bijih besi, aluminium dan baja.
e.       Iklim
Contoh : pabrik teh, pemintalan kapas, industri jamur.
f.       Ongkos transport
Contoh : Misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya transportasi. Apabila jalan-jalan yang akan dilalui produk perusahaan ke konsumen sudah baik, maka diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi rendah.

g.      Besarnya suplai modal
Contoh : Perusahaan yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, cenderung akan memilih tempat dimana penananman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

Pengaruh faktor terhadap masing-masing perusahaan sangatlah berbeda. Hanya saja yang dianggap ideal untuk suatu lokasi perusahaan adalah tempat dimana semua biaya operasi perusahaan paling rendah.

Dasar teori lokasi perusahaan : “Tempatkanlah pada titik greogafis yang paling banyak memberikan kesempatan kepada perusahaan di dalam usaha untuk mencapai tujuannya”. Jadi dengan kata lain, di cari titik lokasi yang paling ekonomis di segala sektor. 


2.1.4. Cara Penentuan Lokasi Perusahaan

Secara umum terdapat 2 (dua) macam cara untuk menentukan lokasi perusahaan, yaitu:

1.        Cara Kualitatif

Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam : baik sekali (bs); baik (b); sedang (s); kurang (k); dan kurang sekali (ks).

Misalkan suatu industri baik akan memilih 4 (empat) kota sebagai lokasi perusahaan:
a.       Solo                                        c. Semarang
b.      Yogyakarta                            d. Purwokerto
Faktor-faktor yang dinilai ialah: Bahan Baku; Tenaga Kerja; Tenaga Pembangkit Listrik; Transportasi; Pasar (Konsumen).

Tabel 2.1: Keadaan masing-masing alternatif lokasi

Faktor-faktor
Lokasi
Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto
Bahan Baku
b
Bs
B
bs
Tenaga Kerja
bs
B
S
bs
Listrik
b
B
B
s
Transportasi
bs
S
B
k
Pasar
bs
K
B
k

Dari hasil analisis pada masing-masing alternative tersebut dapat disimpulkan bahwa lokasi yang paling ideal adalah Solo.

2.        Cara Kuantitatif (sederhana)

Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantifikasikan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria.

Dengan contoh pada table 1, ditetapkan nilai untuk masing-masing kriteria : bs = 5;  b = 4;  s = 3;  k =2; ks = 1. Keadaan selanjutnya dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.2: Keadaan setelah dikuantifikasikan
Faktor-Faktor
Lokasi
Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto
Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai
Bahan baku
b
4
bs
5
b
4
bs
5
Tenaga kerja
bs
5
b
4
s
3
bs
5
Listrik
b
4
b
4
b
4
s
3
Transportasi
bs
5
s
3
b
4
k
2
Pasar
Bs
5
k
2
b
4
k
2
Jumlah Nilai
-
23
-
18
-
19
-
17


Dapat dilihat bahwa, kota Solo memang mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga kota lainnya.


2.1.5.      Cabang Perusahaan dan Lokasi Perusahaan

Cabang Perusahaan adalah perusahaan yang merupakan unit atau bagian dari perusahaan induknya yang dapat berkedudukan di tempat yang berlainan dan dapat bersifat berdiri sendiri atau bertugas untuk melaksanakan sebagian tugas dari perusahaan induknya. 

Sekarang akan dijelaskan hubungan lokasi perusahaan dengan cabang perusahaan, yaitu bagaimana lokasi perusahaan dipengaruhi oleh cabang perusahan. Cabang perusahaan ada lima golongan yaitu:


 2.1.5.1. Agraris
Perusahaan yang bekerja di lapangan agraris, lokasi perusahaan dipengaruhi oleh keadaan alam. Perkebunan teh misalnya pada umumnya ada di daerah pegunungan, demikian juga perusahaan sayur-mayur memilih lokasi perusahaannya pada tempat yang agak tinggi dari permukaan laut seperti Berastagi di Sumatera Utara, sarangan di Jawa Tengah.
      
      Meskipun dewasa ini manusia telah dapat menguasai sebagian dari alam, namun perusahaan yang bersifat agraris akan lebih menguntungkan bila memilih lokasi di daerah yang sesuai dengan iklim.

2.1.5.2. Ekstraktif

            Perusahaan yang bekerja di lapangan pertanian, atau bekerja di lapangan Ekstraktif lokasinya dipengaruhi oleh alam. Perusahaan pertambangan, cenderung memilih lokasi perusahaan di mana kepadatan bahan pertambangan. Lokasi perusahaan garam di Rembang sangat terpengaruh kepada keadaan alam.

2.1.5.3. Perniagaan

         Ada dua macam perniagaan, yaitu perniagaan mendistribusikan dan perniagaan mengumpulkan. Perniagaan mengumpulkan lokasi perusahaannya mendekati tempat para produsen, misalnya perusahaan yang membeli daun tembakau basah dari petani Yogyakarta, berada di dekat para penanam tembakau. Perusahaan pembeli kopra umumnya dekat pada daerah penanaman kelapa.

    Bila perniagaan bersifat mendistribusikan, lokasi perusahaan mendekati konsumen, seperti koperasi konsumsi tidak jauh dari daerah pembelinya.

2.1.5.4. Industri

        Lokasi perusahaan yang bekerja di lapangan industri, telah dijelaskan di depan. Pada perusahaan yang bersifat industri, banyak faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi perusahaannya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi perusahaannya. Faktor-faktor tersebut yakni bahan mentah, tenaga kerja, daerah konsumen, lembaga-lembaga kredit, masing-masing memegang peranan, sebab itu pada saat pemilihan lokasi perusahaan industri, harus dilakukan perhitungan yang teliti untuk mendapatkan lokasi yang paling menguntungkan. Penetapan LP dilakukan baik secara kualitatif ataupun kuantitatif.

2.1.5.5. Pemberi Jasa

   Perusahaan yang memberikan jasa, di mana faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan perniagaan yang mendistribusikan hampir bersamaan, pada umumnya memilih lokasi dekat pada konsumen yang membutuhkan jasanya. Pabrik padi kedapatan di tengah-tengah sawah, rumah sakit di daerah perkotaan, lembaga kredit di pusat kota.

2.2.  Kombinasi Perusahaan

2.2.1. Kombinasi Perusahaan

Kombinasi/Penggabungan perusahaan merupakan kerjasama antarperusahaan. Maksudnya, dua perusahaan atau lebih yang melakukan usaha serupa ataupun berbeda dapat bekerjasama untuk memajukan usahanya.

Kombinasi/Penggabungan usaha merupakan usaha pengembangan atau perluasan perusahaan atau badan usaha yang semula berdiri sendiri-sendiri dengan cara menyatukan perusahaan lain menjadi satu kesatuan ekonomi.

2.2.2. Sebab-sebab Terjadinya Kombinasi Perusahaan

Penggabungan perusahaan terjadi karena hal-hal berikut:

1.      Perusahaan berskala kecil, umumnya mempunyai pasar terbatas dan tidak mempunyai kemampuan menguasai pasar yang luas.
2.      Kuantitas bahan baku yang dibeli perusahaan kecil relatif sedikit sehingga harga belinya menjadi mahal. Akibatnya harga jual produknya menjadi mahal.
3.            Supply bahan baku untuk perusahaan kecil tidak terus menerus sedangkan jumlah yang diinginkan pemasok tetap berkesinambungan.
4.            Keinginan untuk bersaing dengan barang-barang impor yang sering kali mempunyai harga jual relatif murah.
5.            Untuk dapat mempergunakan teknologi baru yang efisien, efektif serta dapat menciptakan barang-barang baru, sehingga biaya penelitian yang sangat mahal dapat ditanggung bersama.
6.            Keinginan untuk menguasai mata rantai (mulai dari bahan baku, produksi, sampai pemasaran) dari satu atau beberapa jenis produk sehingga dapat menguasai pasar produk tersebut.
7.            Mengurangi pengaruh konjungtur
konjungtur : pertukaran naik turunnya kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi secara berganti-ganti.


2.2.3.      Kolom Perusahaan dan Ruas Perusahaan

2.2.3.1.          Kolom Perusahaan

Kolom perusahaan adalah sejumlah perusahaan yang saling berkaitan secara berturut-turut dari hulu ke hilir dalam proses produksi suatu jenis barang.
Contoh: Kolom perusahaan rokok. Terdiri dari kebun tembakau, pengeringan tembakau, grosir tembakau, pabrik tembakau, pabrik rokok, grosir rokok, dst.

2.2.3.2.         Ruas Perusahaan

Ruas perusahaan adalah sejumlah perusahaan yang setingkat dari beberapa kolom perusahaan yang tidak memiliki kaitan apa pun dalam produksi suatu jenis barang.
Contoh: usaha kateringan bergabung dengan usaha event organizer. Contoh lain yaitu kebun padi/persawahan dan kebun tembakau bergabung menjadi satu, masing-masing perusahaan tersebut berada pada kolom perusahaan yang berbeda.


2.2.4.      Sifat-sifat Kombinasi Perusahaan
Apabila beberapa perusahaan dari suatu kolom perusahaan mengadakan kombinasi, maka gabungan tersebut disebut integrasi (kombinasi vertikal). Sedangkan apabila beberapa ruas perusahaan mengadakan kombinasi maka disebut paralelisasi (kombinasi horizontal).

Adapun bentuk-bentuk penggabungan, antara lain:

1.        Penggabungan Vertikal-Integral

Penggabungan Vertikal-Integral disebut juga Integrasi ke Hulu dan Hilir adalah suatu bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda, biasanya menurut urut-urutan produksi atau sebaliknya, misalnya : Perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku, disebut integrasi ke hulu/ penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integrasi ke hilir/ penggabungan integral.

Tujuan dari penggabungan Vertikal-Integral adalah :
a.       Untuk kesinambungan perolehan pasokan bahan baku dengan kuantitas dan kualitas serta harga yang terjamin.
b.      Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga.
Intergrasi ke hilir Integrasi ke hulu

2.    Penggabungan Horisontal-Paralelisasi

Penggabungan Horizontal-Paralelisme adalah bentuk penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang bekerja pada jalur / tingkat yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan.
Penggabungan semacam ini juga dapat terjadi antara perusahaan barang/jasa yang menggunakan bahan sejenis.

Tujuan penggabungan Horisontal-Paralelisasi adalah:
1.      Mengurangi kelebihan kapasitas
2.      Menekan biaya distribusi
3.      Memperluas pasar.


2.2.5.      Jenis-jenis Kombinasi Perusahaan

Jenis-jenis perusahaan antara lain.
1.      Trust

Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru , sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli. Gabungan dalam trust bersifat tetap, artinya perusahaan yang bergabung tidak berhak menarik miliknya yang sudah dimasukkannya kedalam gabungan.
Contoh : Bank Mandiri merupakan gabungan dari Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, Bank Ekspor Impor Indonesia.

2.      Kartel

Kartel adalah bentuk kerjasama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar.

3.      Holding Company

Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.

4.      Concern

Concern adalah sejumlah saham dari beberapa perusahaan yang kepemilikannya dimiliki oleh seorang penguasa/milik perseorangan yang mempunyai modal besar. Penguasa tersebut bermaksud mengurangi risiko apabila mendirikan perusahaan biasa. Dalam hal ini kerugian-kerugian karena tidak memperoleh deviden dari jenis saham dimilikinya dapat diimbangi oleh deviden yang diperoleh jenis salam lainnya.

Adapun cara yang dapat dilakukan untuk melakukan kombinasi perusahaan:

1. Consolidation / Konsolidasi

Konsolidasi adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup.

2. Merger

Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT yang mengambil alih.

Jenis-jenis merger :

a.       Merger Vertikal

Perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional. Contoh : Restoran cepat saji menggabungkan diri dengan perusahaan peternakan ayam.

b.      Merger Horisontal

Perusahaan dalam satu industri membeli perusahaan di level operasi yang sama. Contoh : pabrik komputer gabung dengan pabrik komputer., Bank Mandiri adalah hasil merger dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, Bapindo; Bank Danamon.
(merger of Bank Jaya, Bank Tiara Asia, Bank Pos Nusantara, Bank Rama, Bank Tamara, Bank Nusa Nasional, Bank Duta dan Bank Risjad Salim Internasional) Bank Permata.
(merger of Bank Bali, Bank Universal, Bank Patriot, Bank Prima Express, Bank Media) .

c.       Merger Konglomerasi

Tidak ada hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi. Bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis.
Contoh : perusahaan pengobatan alternatif bergabung dengan perusahaan operator telepon seluler nirkabel.

3. Akuisisi 

Akuisisi adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan.
                                        
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

4. Aliansi Strategi

Aliansi Strategi adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
Contoh: PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun konstruksi.

Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).

Mau download file ini dalam bentuk .ppt? ==> klik di sini!

Firdi Ramadhan

2 komentar: