Film horror. Salah satu
genre film yang masih menjadi primadona di negara kita, Indonesia, bahkan bisa
dikatakan genre yang satu ini memiliki peminat yang besar di seluruh dunia.
Kali ini saya ingin
berkomentar sedikit mengenai film horror Indonesia yang belakangan ini sudah
kembali ke masa kejayaannya setelah sekian tahun terkubur dalam jeruji filmmaker yang kurang cerdas mengangkat
sebuah ketakutanan menjadi tontonan yang menyenangkan, seperti yang seharusnya.
Sudah pasti kita semua
tau kalau beberapa tahun yang lalu film horror Indonesia mengalami metamorfosa
tak wajar yang dilakukan besar-besaran oleh filmmaker
yang hanya mengejar keuntungan semata tanpa memberikan hiburan yang memuaskan
bagi para penontonnya. Film horror yang sebenarnya menyajikan kengerian berubah
menjadi horror yang mengantarkan nafsu setiap orang menuju ubun-ubun mereka
melalui adegan esek-esek yang terlalu berlebihan. Ini mah film porno yang
identitas aslinya tersembunyi oleh embel-embel genre film horror. Atau, film
horror yang membuang rasa takut seseorang menjadi tawa bahagia? Itu sih namanya
merusak image film horror yang telah dibangun oleh para pencerita zaman kita
kecil dahulu. Ah...
Tapi, tenang. Saat ini, seperti yang sudah saya katakan, film horror yang dahulunya bermetamorfosa secara amburadul kini kembali
kefitrahnya. Film horror telah hadir lagi sebagai media pemacu adrenalin yang
handal. Terlebih belakangan ini genre
thriller yang merupakan sahabat terbaik/ anak dari genre horror mulai lahir di
Indonesia menjadi santapan menarik untuk para penikmat film, khususnya penonton
Indonesia.
Nah, itulah yang
mendasari saya ingin menulis cerita ini sebagai media saya untuk mereview
sebuah film thriller yang akan tayang tahun depan. Dialah, Midnight Show.
Midnight Show merupakan
film baru yang dirangkul oleh rumah produksi Renee Pictures, yang sebelumnya
telah merilis sebuah film horror hantu lokal yang telah lama tidak diangkat
lagi sebagai hantu utama dalam sebuah film horror, Tuyul: Part 1.