4 TAHUN TINGGAL DI RUMAH HANTU
Praktik
Kerja Industri yang istilah kerennya prakerin sudah dimulai. Beruntung, karena
saya dan temen saya, sebut saja namanya Delvi (WOY! Itu ‘kan emang nama si doi)
adalah siswa jurusan Perbankan, pintar dan berbeda GENDER, maka kami diletakkan
di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB (KPwBI NTB). Sedangkan makhluk-makhluk
teman-temanku yang lain, ah entahlah~
------------------------------------------
Oke,
ngga usah basa-basi lagi. Di sini saya bermaksud ingin menceritakan tentang
keMENARIKan cerita “4 TAHUN TINGGAL DI RUMAH HANTU”. Kalian sudah pada tau ‘kan? Haruslah itu!.
Gini
nih awal saya ‘nemu’ cerita yang super duper sangat begitu keren sekali ini *MaapLebayMaklumMasihAbabil*
Saat
itu, saya sedang asyik ngobrol di perpustakaan KPwBI NTB dan mata Delvi ngga
sengaja ‘tuh ngeliat ada novel 4TTDRH. Duuuuhhh anak satu itu, padahal matanya
sipit loh, tapi masih aja bisa ngeliat si ‘benda keramat’ tersebut. Yaudah,
terus dengan panjang lebar dia mulai menjelaskan apa yang diketahuinya tentang
novel itu. Awalnya saya kurang tertarik sih, tapi setelah Delvi ber- a-ak i-ik
u-uk (sudah jangan diterusin), akhirnya saya jadi jatuh cinta sama si cerita
berdasarkan kisah nyata itu!, ya itu setelah saya juga nge-kepo-in dikit isi
cerita dan nemu kata ‘pocong’.
Singkat
cerita, saya ingin sekali minjem tuh novel, tapi sayang baik saya maupun Delvi
bukan merupakan anggota perpustakaan, jadi saya mengurungkan niat itu. Langsung
saja, malam hari nya saya pergi ke toko buku Gramedia Lombok hanya buat
nyari novel yang sukses bikin saya terhipnotis plus penasaran. YEAY!! KETEMU!!.
LANGSUNG KE KASIR. BAYAR (42k). PULANG.
Di
rumah, plastik pembungkus yang melindungi novel itu agar tidak ‘terluka’ sudah
saya buka. Halaman pertama, halaman kedua................ hingga halaman
terakhir sudah selesai saya lahap dalam waktu 2 hari (maklum sibuk). Mau tau apa
reaksi saya? Cekidot!
Saya
sangat tercengang membaca cerita yang dirangkai begitu ringan dan mengalir
mengikuti emosional si pembaca. Saya pun serasa masuk ke dalam cerita yang
sangat menegangkan itu kayak tokoh kartun Dora yang bisa masuk ke sebuah buku.
Dari novel yang ditulis langsung oleh orang yang mengalami kejadian-kejadian
aneh di rumah itu, saya mendapatkan pengetahuan tentang berbagai mitos dan
istilah di Jawa, salah satunya “Gadis Bahu Lawean”. Mungkin masyarakat Jawa
sudah ngga asing lagi ngedenger istilah itu. Ya.. masih banyak lagi sih, tapi
tidak mungkin saya ceritakan satu persatu.
FYI : Novel 4 TAHUN TINGGAL DI RUMAH HANTU merupakan metamorfosis
dari thread yang diposting di KasKus. Berstatus BEST SELLER
Sampai
kabar menggembirakan ‘melanda’ rakyat Indonesia.....
WOIII....
NOVEL ITU DIANGKAT JADI SEBUAH FILM!
Saya
senang, kamu senang, kami senang, kalian senang, mereka senang dan KITA SENANG.
Novel best seller tersebut sudah diproduksi menjadi sebuah film, yang bagi saya
berkelas. Ya bagaimana tidak? Film horror Indonesia yang bener-bener horror
sudah jarang. Lihat aja, di bioskop kan film horror nya kebanyakan ada unsur
komedi dan bahkan fulgar. Ah, untung aja film ini tidak.
Sebelum
saya berkomentar tentang film ini. Simak sinopsisnya dulu, yuk:
SYNOPSIS
Kisah
nyata dari novel best seller yang mengangkat sebuah keluarga yang membeli
sebuah rumah berhantu, dan mendapatkan teror dari arwah penghuni rumah tersebut
tanpa hentinya.
Setelah
sekian lama, mereka mengetahui bahwa rumah tersebut dibangun diatas kuburan
jaman dulu. Mereka terpaksa harus melewatkan hari demi hari dalam ketakutan
karena tidak ada pilihan.
Istri
dan anaknya terpaksa meninggalkan suaminya sendirian dirumah tersebut karena
tidak tahan dengan teror-teror yang mengganggu mereka tiap malam.
Bagaimana
akhirnya, apakah mereka dapat lepas dari teror dan gangguan arwah-arwah dirumah
berhantu tersebut, dengan akhir yang begitu mencekam.
Film
ini dikemas sederhana dengan peralatan tidak secanggih teknologi film Hollywood
dan pengerjaan dalam waktu yang singkat. Meskipun begitu, saya berani jamin! FILM INI TIDAK MENGECEWAKAN KAMU SEKALIAN. Buktinya
saja, 4TTDRH ini mampu membuat saya shock, takut, bahkan hampir mati
kehabisan oksigen trauma. Hehe. Ditambah lagi dengan sound effect yang makin semakin makinnya buat saya ngga mau kedip
semilidetik pun, karena ngga mau ketinggalan film ini. Bukan cuma itu saja. Keheningan,
Keanehan, Kengerian, hingga ‘Makhluk Astral’ yang nongol di film membuat saya
merasa ditampar agar tidak melewati jalannya cerita, secuil pun.
Jeritan
wanita di dalam bioskop melengkapi sudah. Risih sih, namun saya rasa itu
membuktikan kalau film ini memberi unsur horror yang begitu amat kental, bukan
abal-abal.
Pasti
di setiap karya ada plus dan minus nya, ada pro dan kontra nya, ada gitu dan
gini nya, dan bla-bla-bla. Plus dari film ini, ya seperti yang saya sebut di
atas. Hmmm sama satu lagi, ada pesan yang dapat kita petik dari cerita
tersebut. Sedangkan minus nya sih cuma saya kurang puas dengan akting beberapa
pemainnya. Mungkin itu saja. Overall, film ini pantas mendapat ribuan jempol.
So,
berhubung film ini masih diputar di beberapa teater bioskop tanah air. Ayo bagi
kalian yang belum nonton, silakan nonton sekarang juga tanpa banyak mikir
itu-ini. Untuk yang sudah nonton, hmm nonton lagi ngga apa-apa kali, ya J
Thanks buat agan Hadiyanto MS a.k.a Mas Jaka a.k.a Pijar88 atas cerita menakjubkan ini.
#SUCCESS